TELAAH KRITIS TENTANG MODEL
PENDEKATAN PENELITIAN
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Konsep Dasar Penelitian
Kualitatif
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller
(1986;9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kuantitatif yang
dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif
melibatkan pengukuran tingkat suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu
dalam pengamatan, pengamatan harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu
itu, untuk mengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga, dan
seterusnya.
Berdasarkan pertimbangan demikian, kemudian peneliti
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penilaian yang
didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan
statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan dari
pada “perhitungan” atau “angka” atau “kuatitas”. Di pihak lain “kulitas”
menunjuk pada segi “alamiah” yang dipertentangkan dengan “kuantum”atau “jumlah”
tersebut atas dasar pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif
tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan
perhitunghan. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk meneliti kualitatif
menurut Bogdan dan Biklen (1982:3), yaitu :
Penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, Etnografi, Interaksionis simbolik, Perspektif kedalam, Etnometodologi, “the Chicago School” fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif
Pemakai istilah inkuiri
naturalistik atau alamiah pada dasarnya kurang menyetujui penggunaan istilah
penelitian kualitataif merupakan istilah yang terlalu disederhanakan, bahkan
sering dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif. Sebenarnya alasan yang di
kemukakan oleh para pengarang buku inkuiri alamiah tersebut hanyalah merupakan
alasan pembenaran istilah inkuiri alamiah tersebut hanyalah merupakan alasan
pembenaran istila inkuiri alamiah yang digunakan olehmerreka. Dilihat dari sisi
lain, pada dasarnya istilah inkuiri alamiah lebih menekankan pada
“kealamiahan“ sumber data. Dengan kata lain, alasan yang digunakan
oleh mereka sama saja dengan yang digunakan oleh peneliti yang masih taat
menggunakan istilah penelitian kualitatif. Dalam bagian ini istilah penelitian
kualitatif tetap akan dipertahankan, dan dalam hal-hal tertentu istilah inkuiri
atau penelitian alamiah atau naturalistik akan dimanfaatkan juga, terutama pada
waktu menjelaskan definisi dan paradigma alamiah.
Kualitas atau sifat yang kualitatif itu
mengacu pada segi empirik, yaitu kehidupan nyata manusia, termasuk segala apa
yang berada di belakang pola sikap dan tindakannya sebagai manusia bio-sosial.
Jika mengingat obyek kajian dalam ilmu sosial, terutama sosiologi dan
antropologi, maka perhatian manusia juga adalah sasaran pendekatan kualitatif.
Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap
istilah penelitian kualititatif perlu kiranya dikemukakan beberapa definisi
sebagai berikut :
Pertama, Bogdan dan taylor (1975:5) mendefinisikan
“metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.
Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar
dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak bileh
mengislasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya
dan dalam peristilahannya.
Selanjutnya pengkajian definisi inkuiri
alamiah telah diadakan terlebih dahulu oleh Willem dan Rausch
(1969) kemudian hasil mereka diulas lagi oleh Guba dan akhirnya disimpulkan
atas dasar ulasan tersebut beberapa hal sebagai berikut :
Inkuiri naturalistik selalu adalah suatu taraf; Taraf sejauh mana tingkat pengkajian adalah
naturalistik merupakan fungsi sesuatu yang dilakukan oleh peneliti; Yang
dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan stimulus variabel-bebas atau
kondisi-antiseden yang merupakan dimensi penting sekali; Dimensi penting
lainnya ialah apa yang dilakukan oleh peneliti dalam membatasi rentangan
respons dan keluaran sebjek; Inkuiri
naturalistik tidak mewajibkan peneliti agar terlebih dahulu membentuk
konsepsi-konsepsi atau teori-teori tertentu mengenai lapangan perhatian;
sebaliknya ia dapat mendekati lapangan perhatiannya dengan pikiran yang murni
dan memperkenalkan interpretasi- interpretasinya yang muncul dari dan
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa nyata, bukannya sebaliknya. Walaupun
demikian, suatu pendekatan yang secara konseptual kosong tidaklah tepat dan
naif; dan Istilah naturalistik
merupakan istilah yang memodifkasi penelitian atau metode, tetapi tidak
memodifikasikan gejala-gejala. Kesimpulan tersebut sebagian telah memberikan
gambaran tentang adanya kekhasan penelitian kualitatif.
Posting Komentar